Ada istilah menarik dalam dunia market yaitu adanya temperature market. Temperature tersebut terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Cold, Warm dan Hot market.
Perbedaan tersebut didasarkan pada pengetahuan market terhadap produk Anda. Ada yang belum tahu, ada yang sudah tahu dan mulai tertarik, dan ada yang sudah membeli.
Oke, kita bahas sampai tuntas yuk perbedaan ketiga market tersebut.
Baca Juga: Produk Dulu atau Market Dulu? Penting Diketahui oleh Para Pebisnis
sumber: The Ohio University
Cold Market
Ini adalah market yang belum teredukasi dengan produk Anda. Mereka adalah yang bahkan belum menyadari tentang masalahnya. Di fase ini, Anda harus hadirkan “kesadaran” terhadap market untuk mengetahui masalah mereka.
Seperti, bila Anda memiliki produk penurun berat badan maka Anda perlu mengedukasi market tentang bahaya memiliki badan yang kegemukan, indahnya memiliki badan yang ideal dan sebagainya.
Edukasi yang dilakukan bisa dieksekusi dengan menggunakan organic traffic ataupun paid traffic. Bila akun Anda masih baru maka disarankan untuk menggunakan paid traffic yaitu FB ads dan google ads.
Sasarlah market yang sudah Anda spesifikasikan. Seperti demografi, interest, hobby, dan sebagainya. Nah, ketika Anda mulai iklan di FB ads maka Anda bisa pilih objective awareness.
Baca Juga: Mengapa Harus Menggunakan Digital Agency? Ini 3 Alasannya
sumber: Real Guy Marketing
Warm Market
Lanjutan dari cold adalah warm market. Mereka adalah orang-orang yang mulai teredukasi dengan konten yang Anda buat. Mereka mulai kepoin akun Anda.
Di instagram mereka mulai memfollow akun Anda dan mulai berinteraksi seperti (like, comment dan save). Kemudian di facebook mereka mulai melike fanspage Anda. Di youtubepun mereka mulai mensubscribe.
Nah ketika interaksi itu mulai terbentuk maka pada tahap ini, admin harus mempertahankan interaksi tersebut agar mereka yang tertarik berakhir menjadi buyer.
Mulai balas komen yang mereka berikan serta DM yang mereka sampaikan. Jangan diabaikan apalagi dibalas dengan sinis, hehe.
Karena dengan membalas setiap komen atau DM yang ia berikan maka engagement akun Anda juga akan ikut naik. Katakanlah sekarang engagement Anda adalah 10%.
Tidak menutup kemungkinan apabila Anda sering berinteraksi dengan mereka maka engagement Anda akan naik hingga 20% bahkan lebih.
Tapi, inget loh ya bukan berarti mereka yang sudah mulai tertarik ujug-ujug langsung beli. Anda perlu terus edukasi dan memberikan penawaran yang bisa membuat “skak mat ” pembeli.
Seperti adanya diskon terbatas atau waktu terbatas: “senin harga naik”. Dengan begitu akan membuat si calon buyer segera take action melakukan pembelian.
Baca Juga: Cara Membangun List Building yang Tepat dan Menghasilkan
sumber: inman
Hot Market
Nah inilah temperature yang terakhir yaitu hot market. Ketika mereka sudah diedukasi, tertarik lalu melakukan pembelian terhadap produk Anda maka mereka sudah masuk ke dalam hot market.
Lalu, bagaimana ketika mereka sudah menjadi hot market?
Pastikan mereka melakukan repeat order alias beli lagi, beli lagi dan beli lagi. Ya, intinya beli terus deh dan mereka sudah loyal terhadap bisnis Anda. Brand produk atau bisnis Anda sudah masuk ke “alam bawah sadar” mereka.
Jadi, misal ketika mereka ada masalah kegemukan maka “lari”nya akan selalu ke produk Anda.
Trik yang bisa Anda lakukan agar mereka loyal dan mau terus membeli produk di Anda adalah dengan memberi bonus spesial kepada mereka. Misal, bila Anda jual obat pelangsing badan maka Anda bisa berikan free konsultasi 3-4x.
Berikan juga diskon spesial bila mereka melakukan pembelian untuk yang kedua atau ketiga kali. Yugen Cut sebuah barbershop mempertahankan hot market mereka dengan cara memberikan kartu member.
Dalam kartu member tersebut terdapat free cukur bila sudah cukur di tempat tersebut sebanyak 3-4x.
Penutup
Itulah perbedaan cold, warm dan hot market. Sampai sini semoga paham ya. Sekarang tinggal Anda petakan berapa banyak hot market Anda, sudah berapa yang menjadi cold dan sudah berapa juga yang telah menjadi hot.
Setiap temperature harus diperlakukan berbeda-beda karena pengetahuan mereka terhadap produk Anda berbeda.
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat dan silahkan untuk disebarkan seluas-luasnya agar kebermanfaatannya tersebar luas. Bila Anda ingin terus memantau artikel tentang bisnis dan marketing maka Anda bisa lihat di blog octaseed.