Cara Membangun List Building yang Tepat dan Menghasilkan

Cara Membangun List Building yang Tepat dan Menghasilkan

Cara Membangun List Building – istilah yang populer di kalangan digital marketing saat ini adalah UUD (Ujung-ujungnya Database). Mengapa database? ya karena itu adalah aset yang sangat berharga. Ia yang akan membuat bisnis Anda bisa terus berjalan.

Database bisa disebut juga sebagai buyer potential. Mereka memang tidak pasti menjadi pelanggan tapi potensi itu tetap ada. Nah, tinggal bagaimana Anda merancang strategi agar database atau list building tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Namun, yang jadi pertanyaan mendasar. Bagaimana cara membangun list building?

Nah, di artikel ini kita akan coba membahas caranya satu persatu agar kita sama-sama bisa memahami strateginya step by step.

Memilih Market yang Tepat

Lagi-lagi market adalah hal utama yang perlu diketahui. Risetlah market dengan tepat untuk menemukan list building yang “menggiurkan”. Di artikel tentang, 3 Ilmu Digital Marketing yang Perlu diketahui Para Digital Marketer telah dijelaskan cara meriset market.

Ketika Anda ingin membangun list building pastikan dulu siapa market yang akan disasar. Ini akan menentukan langkah Anda selanjutnya. Pastikan telah melakukan riset yang matang ketika menentukan market tersebut.

Cara Membangun List Building
sumber: ART+Marketing

Menentukan dan Membuat Lead Magnet

Sebagaimana namanya, lead magnet adalah sebuah magnet (daya tarik) yang bisa mendatangkan lead (calon pembeli). Lead magnet biasanya berbentuk digital.

Beberapa lead magnet yang biasa digunakan, diantaranya:

  1. Ebook,
  2. Video course,
  3. Voucher,
  4. Template design,
  5. dan lain-lain.

“Kalau kita udah ngasih itu? Terus kita dapat apa?”

Nah, setiap yang dikasih pasti ada yang didapatkan. Ketika kita memberikan lead magnet tersebut maka calon pembeli akan menukarkannya dengan data mereka. Data yang paling sering diambil adalah email.

Mengapa email? karena pada dasarnya email adalah kontak yang secara algoritma ia lebih statis dan biasanya email orang tidak akan ganti-ganti.

Nah, agar mereka mau memberikan emailnya kepada Anda maka Anda harus memberikan lead magnet yang benar-benar bermanfaat. Tentunya, lead magnet yang dibuat harus disesuaikan dengan market yang telah ditargetkan.

Misal, Anda memiliki produk anak-anak yaitu smart hafiz (mainan yang memudahkan anak menghafal qur’an). Maka Anda bisa membuat lead magnet berupa ebook yang isinya panduan membuat anak mudah menghafal qur’an.

Anda bisa targetkan kepada keluarga muslim yang memiliki ketertarikan pada kajian-kajian keislaman. Dengan begitu, mereka akan rela untuk memberikan emailnya kepada Anda. Karena ingin mendapatkan ebook yang amat bermanfaat tersebut.

Membuat Squeeze Page

Bila Anda telah menentukan lead magnet, langkah berikutnya tentang cara membangun list building adalah dengan membuat squeeze page. Ia adalah bagian dari landing page yang isinya biasanya terdiri dari gambar/ilustrasi produk dan form yang isinya nama dan email.

Cara Membangun List Building
sumber: envato

Gambar di atas adalah contoh dari squeeze page. Mengapa perlu memasukkan nama? karena nama akan bisa digunakan agar email menjadi lebih personal.

Pernahkah Anda mendapatkan email broadcastan yang di email tersebut Anda dipanggil dengan nama Anda sendiri. Misal, “Apa kabar Dendy, Sudahkah Anda mengikut ecourse ini?”

Pada dasarnya itu adalah sistem yang memang sudah disediakan oleh provider email autoresponder. jadi, bila Anda menuliskan email yang kemudian diblast, Anda bisa menggunakan personalisasi email sehingga email tersebut lebih terasa emosional.

Baca Juga: Cara Membuat Landing Page yang Menjual dan Memiliki Konversi yang Tinggi

Pilih Provider Email Autoresponder

Biar Anda bisa otomatis mengirim email kepada mereka yang memasukkan email maka Anda bisa menggunakan jasa dari provider email autoresponder.

Anda bisa menggunakan getresponse atau mailchimp. Kalau baru awal-awal Anda bisa memanfaatkan mailchimp karena ia free namun terbatas hanya untuk 2000 subscriber. Di indonesia ada salah satu provider yang terkenal yang biasa digunakan oleh para mastah internet marketer yaitu kirim.email.

Anda bisa menentukan sendiri mau memilih provider mana untuk memaksimalkan email marketing. Sesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda dan tentunya budget yang telah dianggarkan.

Rajin-rajin Edukasi

Pada dasarnya orang itu tidak suka “dijualin”.Coba bayangkan bila Anda adalah target market sebuah produk. Lalu, Anda terus dikirimi email yang isinya penawaran dari produk tersebut. Pasti risih, kan?

Nah, untuk menghindari kerisihan tersebut dan agar lead Anda tetap bertahan dalam list Anda alias tidak melakukan unsubcsribe maka sering-seringlah memberikan email yang isinya edukasi.

Berapa intensitasnya? Standarnya 1x sehari. Jangan lebih juga kayak 3x sehari karena leads Anda akan jenuh. Pastikan email yang Anda berikan berisi konten yang bermanfaat sehingga mereka punya ketertarikan untuk membuka dan membacanya.

Nanti di suatu titik dimana Anda rasa edukasinya sudah cukup, disanalah Anda mulai secara bertahap untuk berjualan. Kita gunakan pola dari Kang Dewa Eka Prayoga yaitu, “sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian”.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengelola Sosial Media yang Tepat untuk Bisnis Anda

Penutup

Nah, itulah 5 cara membangun list building yang tepat dan menghasilkan. Ingat, di era saat ini yang paling penting adalah database. Maka, pastikan bahwa Anda telah melakukan cara-cara di atas dengan tepat.

Yang paling penting dari membangun list building ada pada tahap “merawat”nya. Mendapatkannya mungkin mudah tetapi menjaga mereka untuk setia, itu memang butuh effort. Apalgi membuat mereka akhirnya menjadi pembeli yang tidak hanya beli sekali tetapi membeli berkali-kali.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bila Anda ingin membaca artikel lain tentang bisnis dan marketing, Anda bisa pantau terus blog octaseed dan berlangganan artikelnya yang tersedia di bagian footer.

This Post Has 3 Comments

Comments are closed.